Sabtu, 05 Februari 2011

Hasrat Mengubah Dunia

Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal
Aku bermimpi ingin mengubah dunia.
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku
Ku dapati bahwa dunia tidak kunjung berubah
Maka cita-citaku itupun agak ku persempit
Lalu kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku.

Namun tampaknya ...
Hasrat itupun tidak ada hasilnya.
Ketika usiaku makin senja,
Dengan semangatku yang masih tersisa
Kuputuskan untuk mengubah keluargaku
Orang-orang yang paling dekat denganku.
Tapi celakanya, merekapun tidak mau berubah !
Dan kini, sementara aku berbaring saat ajal menjelang

Tiba-tiba kusadari ... ,
Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah diriku
Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan
Mungkin aku bisa mengubah keluargaku
Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka,
Bisa jadi akupun mampu memperbaiki negeriku
Kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa merubah Dunia.


Terukir di sebuah batu nisan, Westminster Abbey, Inggris 1100 M

Puisi ini dikirimkan oleh 2 tahun yang lalu seorang sahabat dari Chandra Suryo Indonesia kepada Ibu Melly Kiong, dan hari ini dikirimkan oleh Ibu Melly kepada member Rumah Moral (http://www.facebook.com/group.php?gid=130294756992590) dimana saya menjadi salah satu membernya.
Puisi yang sangat dalam maknanya. Saya salin ke sini karena teringat bahwa pelajaran ini mungkin bisa bermanfaat bagi teman-teman yang lain, semoga kita bisa belajar dari kegagalan penulisnya, agar kita bisa bersama-sama merubah dunia.

Seperti yang pernah saya baca dari MQ :
Mulai dari diri sendiri. Mulai dari hal kecil. Mulai dari sekarang.

Jakarta, 9 Juli 2010
Yeni Suryasusanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar