Kamis, 28 April 2011

Ketika Kebenaran Harus Disampaikan...



Akhir bulan ini saya mendapat tugas membuat Performance Review staff Finance untuk kepentingan kenaikan gaji tahunan.
Jujur, bagi saya, membuat penilaian tertulis mengenai seseorang bukan lah merupakan hal yang mudah.
Bukan karena saya tidak sanggup memilih angka dari Skala Penilaian untuk masing-masing Faktor Penilaian berdasarkan Standar Penilaian Kinerja Karyawan, namun karena berat bagi saya menyampaikan kekurangan orang lain kepada atasan saya untuk bahan pertimbangan hajat hidup mereka - dalam hal ini khawatir berimbas kepada penentuan prosentase kenaikan gaji tahunan.
Ada juga rekan saya yang mengambil jalan "aman" dengan memberikan penilaian "cincay" alias bagus-bagus saja agar aman dari kedua belah pihak : perasaan tidak nyaman dari staff dan miss judge dari big boss.

Saya paham bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, dan selama ini saya berusaha membimbing mereka dalam mengatasi kekurangan, berusaha menyemangati mereka untuk mempertahankan dan terus mengasah kelebihan, berusaha menginspirasi mereka bahwa dengan "cinta" pekerjaan bisa menjadi hal yang sangat menyenangkan.
Namun, tetap saja ada kekhawatiran, jika hasil Performance Review yang saya buat akan membentuk opini pembaca (baik atasan langsung saya hingga HRD dan Direksi) terhadap staff Finance tidak secara utuh. Artinya yang diingat hanya kekurangannya saja. Kelebihannya terabaikan. Berbeda dengan penilaian yang disampaikan secara lisan, dimana kita bisa menekankan kelebihan seseorang dengan contoh kasusnya, sehingga kita lebih yakin bahwa opini yang terbentuk akan lebih berimbang.
Dulu, pada tahun 2000 saya juga sudah pernah membuat Performance Review, tapi rasanya tidak seberat ini perasaan saya. Mungkin karena saya semakin tua sehingga menjadi semakin sentimentil? heheheh...
Tapi yang jelas perasaan berat khawatir big bos miss judge karena hanya melihat kekurangan mereka saya rasakan mungkin karena Finance Team saat ini sangat solid, jadi saya lebih merasa sebagai "kakak" bahkan "ibu" mereka, bukan hanya sekedar hubungan atasan dengan bawahan :)

Untuk bagian penilaian dengan angka, skala penilaian pada Standar Penilaian Kinerja Karwayan yang diberikan oleh HRD ada 5 :
(1) Tidak Memuaskan
(2) Kurang Memuaskan
(3) Cukup Memuaskan
(4) Memuaskan
(5) Sangat Memuaskan
Lengkap dengan kriteria penjelasan masing-masing Faktor Penilaian.

Sedangkan Faktor Penilaian misalnya Kuantitas Kerja (termasuk volume kerja, ketepatan waktu, penyelesaian tugas), Kualitas Kerja (termasuk keahlian, pengetahuan, pengambilan keputusan dll), Kebiasaan Kerja (termasuk kehadiran, kedisiplinan, inisiatif, tingkah laku, dll), Hubungan Sosial / Sosialisasi (termasuk antar rekan kerja, komunikasi sosial, penampilan), Kemampuan Beradaptasi dan seterusnya.

Ada juga bagian essay yang menggambarkan penilaian karyawan secara keseluruhan, ada essay yang menggambarkan kekurangan mereka dan juga saran-saran perbaikan.

Masalah yang saya hadapi adalah ketika seorang staff secara sekilas bisa dianggap cukup memuaskan namun jika di rujuk pada kriteria penjabaran Standar Penilaian Kinerja Karwayan belum mencapai nilai 3 namun tidak semua sesuai dengan kriteria penjabaran nilai 2, jadi hanya sebagian dari penjelasan skala 2 yang sesuai dengan kekurangan staff tersebut.
Secara nilai, jika ada, saya sangat ingin menulis nilai 2,5. Namun, apa daya secara skala tidak ada. Sedangkan untuk menulis nilai 3 pun saya tidak berani karena belum sepenuhnya sesuai dengan kriteria penjabaran nilai 3 pada Standar Penilaian Kinerja Karwayan. Akhirnya dengan berat hati saya harus rela menuliskan nilai 2 pada beberapa Faktor Penilaian.

Namun, untuk bagian essay alhamdulillah saya tidak menemui kesulitan, karena saya hanya perlu berhati-hati dalam memilih kata-kata untuk menggambarkan kinerja mereka tanpa perlu terlalu menyudutkan agar tidak membentuk opini yang keliru :)

Kemarin sore, saat saya sudah selesai membuat Performance Review seluruh Finance Staff, saya memberikan hasilnya pada atasan saya untuk meminta saran dan masukan, khawatir ada penilaian saya yang bias atau terlewat.
Saya menyampaikan, bahwa sungguh berat saya menuliskan nilai 2 pada Performance Review tersebut, namun saya juga tidak berani berbohong untuk mengatakan bahwa mereka semua sempurna, tidak ada kekurangannya.
Ternyata penilaian atasan saya sejalan dengan hasil Performance Review yang saya buat. Tugas saya selanjutnya adalah memanggil staff Finance dan menyampaikan hasil Performance Review mereka.

Mungkin karena pikiran yang penuh, tadi malam saya bermimpi, anehnya bukan tentang kantor saya, melainkan tentang Paskibra SMA 78 yang mengadakan Reuni. Pada saat reuni tersebut, setiap kelompok mengadakan atraksi PBB. Kelompok terdiri dari Pasukan, Instruktur dan Alumni.
Dulu, di angkatan saya (saya dari angkatan 2) yang paling ahli menyusun strategi atraksi PBB adalah Handi. Tapi entah kenapa tadi malam Handi tidak muncul di mimpi saya hehehe.... 
Yang muncul justru Icay (Cahyani dari angkatan 3), dia yang menjadi pemimpin atraksi untuk kelompok alumni.
Saat Icay sudah membuat hitungan untuk atraksi PBB (yang pernah paskibra pasti tau setiap orang bergerak pada hitungan yang berbeda sehingga nanti terbentuk barisan yang gerakannya mengalir dengan indah hehehe) dan setiap alumni yang ada saat itu sudah diberitahu tugas masing-masing bergerak di hitungan berapa, tiba-tiba datanglah serombongan alumni yang baru hadir di lokasi, langsung dengan entengnya berteriak-teriak, "eh, kita ikut atraksi juga dongggg...." dan mereka tanpa "kulonuwun" langsung masuk barisan sehingga pasukan alumni yang tadinya sudah di briefing jadi kebingungan. Alumni yang baru hadir adalah teman2 seangkatan Icay.
Akhirnya Icay ngambek (padahal Icay yang saya kenal tuh nggak pernah ngambek, orangnya tegas banget, tapi ini kan mimpi ya, jadi nggak tau juga kog bisa Icay jadi "ambekan" hihihihi) dan bilang, "Udah deh kalo gini kita nggak usah ikut atraksi aja."

Masih dalam mimpi (heheheh aneh deh kog saya bisa ingat mimpi secara detail begitu ya?), saya bilang, "Jangan gitu Cay, masa kita kalah sebelum tanding..."
Icay bersungut-sungut dan ngomel, "Habis bagaimana caranya bilang ke alumni yang baru datang kalo mereka tuh merusak rencana atraksi, mbak?"
Dan saya berkata, "Siapa bilang jadi pemimpin itu mudah? Setiap keputusan penting yang bertujuan utk kemenangan dan kemajuan bersama pasti melewati pertimbangan yang berat juga. Terkadang kita harus tega menyampaikan kebenaran walaupun mungkin terasa nggak enak untuk di dengar."
Akhirnya kepemimpinan Icay kembali, dia memberikan serangkaian instruksi kepada alumni siapa saja terlibat dalam atraksi PBB kali ini, dan memberikan penjelasan kepada teman-temannya yang baru hadir bahwa mereka tidak bisa ikut atraksi karena terlambat hadir, hitungan sudah dibuat dan tidak cukup waktu lagi untuk membuat hitungan baru hanya demi mereka bisa ikut atraksi PBB.

Dan saya terbangun. Aneh juga mimpi kog ceramahin orang heheheh....
Namun seketika itu juga saya teringat beban hati saya saat membuat Performance Review kemarin. Dan benang merahnya sama... bahwa terkadang demi kebaikan kita harus tega menyampaikan kebenaran walaupun mungkin terasa tidak enak untuk di dengar...

Saya pernah membaca hadist yang berkaitan dengan kejujuran :

Rasulullah Saw bersabda, "Saya menjamin dengan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam bergurau”. (HR. Baihaqi)

"Wajib atasmu berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Dan terus-menerus seseorang berlaku jujur dan memilih kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhkanlah dirimu dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa kepada kedurhakaan, dan durhaka itu membawa ke neraka. Dan terus menerus seseorang itu berdusta dan memilih yang dusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta". (HR. Muslim)

Saya tidak ingin tercatat sebagai seorang pendusta. Rasulullah tidak pernah berdusta meskipun dalam bergurau.
Alhamdulillah ya Allah, telah Engkau kuatkan saya untuk menyampaikan kebenaran meski lewat mimpi...

Pagi ini saya memanggil staff Finance satu demi satu untuk menyampaikan hasil Performance Review mereka. Saya jelaskan apa dasar penilaian saya, saya tunjukkan pula Kriteria Penjelasan Standar Penilaian Kinerja Karwayan agar mereka memahami apa yang harus mereka perbaiki untuk meningkatkan nilai di Performance Review tahun depan, dan apa yang harus mereka penuhi jika ingin mencapai nilai terbaik.
Alhamdulillah mereka semua menerima penilaian saya dengan baik. Karena kita juga memahami bahwa Performance Review oleh orang lain ibarat "cermin" untuk kita agar bisa memperbaiki diri. Jadi, sebaiknya bukan hanya dipandang sebagai sekedar formalitas untuk syarat kenaikan gaji :D
Finance Team, you are the best !

Sekarang saya hanya tinggal menunggu hasil Performance Review yang saya peroleh dari atasan saya, entah seperti apa nilainya heheheh...

Finance Team at Mustika Ratu Beauty Class
D-NET, Gedung CM, 5 Maret 2011

Jakarta, 27 April 2011
Yeni Suryasusanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar