Jumat, 01 Maret 2013

Tentang Impian, Rencana, Realisasi, Saya dan NCC :)

Suatu hari ketika bersama teman...
"Mbak, jalan-jalan ke Mall yuk..."
"Mau cari makan?"
"Nggak, mau lihat-lihat baju, tas, sepatu..."
"Mau beli nggak?"
"Nanti kalo udah gajian hehehe.... sekarang lihat-lihat aja dulu..."
"Lah, nanti kalo pas uangnya udah ada ternyata yang mau dibeli udah disambar orang gimana? Mending nanti aja deh, kalo udah gajian..."

Suatu ketika di hari Minggu...

"Bun, lihat-lihat pameran rumah yuk!"
"Hah? Emang kita mau beli rumah?"
"Emang Bunda nggak mau?"
"Sumber dananya udah ada? Atau paling nggak udah dalam jangkauan?"
"Ya belum... Tapi kan kalau udah tahu kisaran harganya berapa dan modelnya bagaimana nanti kalau uangnya udah ada jadi tinggal memutuskan beli yang mana..."
"Lah... tapi nanti begitu misalnya baru tahun depan ada uangnya ya pasti harganya juga udah berubah, banyak lokasi baru juga... ngapain ngelihat sekarang?"

:D

Ketika sedang berbincang santai di suatu hari...

"Bun, bunda mau rumah yang seperti apa?"
"Budgetnya berapa?"
"Yah Bunda... ini kan lagi berandai-andai... Nggak usah mikir budget dong..."
Saya terdiam, mencoba mengandaikan... namun tidak sepenuhnya berhasil :D
"Rumah yang nyaman dan simple. Pokoknya rumah yang bisa membuat Bunda malas pergi keluar rumah."
"Trus?"
"Ada satu kamar khusus untuk Bunda buat perpustakaan, yang bisa menampung novel-novel Bunda, dengan lemari-lemari tinggi sampai ke langit-langit yang dilengkapi tangga yang bisa digeser di setiap sisi dindingnya. Di tengah-tengah ruang perpustakaannya ada meja besar, yang bisa jadi tempat anak-anak kalau mau belajar bersama, dan ada kursi malas yang enak buat bunda baca sambil selonjoran."
"Trus?"
"Udah, itu aja."
"Lho, kog itu aja?"
"Iya, yang lain nanti aja. Kasih uangnya ke tangan Bunda, atau kasih Bunda budgetnya, nanti Bunda akan buat rumah impian yang sesuai dengan budget itu."
"Yaaaa.... susah amat ya ngajak bunda berkhayal...."

Ya, saya memang bukan pemimpi, karena saya sulit untuk "bermimpi". Bukan karena tidak mau bermimpi, tapi mungkin memang karena sudah terbentuk karakter saya demikian, bahwa lebih "aman dan nyaman" bagi saya menjadi orang yang realistis :)
Meskipun demikian, seringkali saya sungguh mengagumi para pemimpi, karena mereka "berani" bermimpi...

Pembicaraan tentang mimpi bagi saya rasanya tidak akan bisa terlepas dari berbicara tentang NCC :D
Kenapa?
Karena apa yang terjadi pada milis dimana saya mendapat kehormatan untuk bergabung di jajaran moderatornya ini sungguh diluar impian saya yang paling gila :D

Pada bulan April 2005, saya menelepon Mbak Fatmah Bahalwan - yang saya kenal sejak tahun 2003 saat menjadi pengajar di milis Dapurbunda - untuk berbagi kebahagiaan karena akhirnya saya bisa membeli Standing Stove Ariston yang sudah lama saya idam-idamkan.
Niat berbagi kebahagiaan ini ternyata disambut dengan undangan untuk bergabung di sebuah Mailing List yang belum lama Mbak Fat prakarsai : Natural Cooking Club, yang awalnya merupakan hadiah seorang suami kepada istrinya - Mas Wisnu kepada Mbak Fatmah - sebagai tanda cinta :D

Sejalan dengan semangat di Paskibra 78 - organisasi yang sudah lebih dahulu berada hati saya, di milis NCC juga selalu dihembuskan semangat untuk berbagi ilmu. Karena ilmu yang bermanfaat adalah salah satu pahala yang tidak akan putus meski kita sudah berpulang kepada-Nya.
Dulu, saya pernah mendapat cemoohan karena selalu membagi ilmu kepada siapa pun yang meminta. Karena banyak yang beranggapan hal itu akan mengurangi "spesialisasi" saya.
"Keenakan dia dong diajarin semuanya, sedangkan loe aja kuliah mahal-mahal untuk dapat ilmunya," demikian seseorang pernah berkata :)

Di milis NCC semua adalah murid, dan siapa pun bisa menjadi guru. Tidak ada yang namanya resep dan tips rahasia, karena semua dikupas tuntas hingga terbuka.
"Masing-masing orang itu rejekinya sudah ditentukan oleh Allah, jadi jangan takut untuk berbagi ilmu, jangan takut karena hal itu murid menjadi lebih pintar daripada guru sehingga akan berkurang pendapatanmu. Jangankan penduduk di Jakarta, penduduk satu kecamatan saja kalau memesan kue sama saya semua ya nggak akan sanggup saya handle sendiri pesananannya..." demikian kata Mbak Fat selalu.
Dalam hal baking dan cooking, jujur kemampuan saya hanya "biasa-biasa saja".
Namun alhamdulillah, saya adalah orang yang rapi dengan file dan dianugerahi ingatan yang lumayan baik sehingga meningkatkan kemampuan untuk mencari pada search engine di yahoogroups. 
Maka ketika itu saya selalu membantu memposting ulang resep jika ada member yang mencari resep tertentu.

Sekilas tentang sejarah NCC, momentum menjadi besarnya NCC adalah pada kegiatan Tour de Toko yang pertama.
Entah siapa yang pertama kali mencetuskan keinginan untuk "Jalan-jalan bersama ke Toko Bahan Kue dan Peralatan Baking & Cooking."
Keinginan ini disambut meriah di milis. Awalnya hanya ingin pergi bersama dengan beberapa mobil pribadi.
Ternyata, animo member sungguh luar biasa.
Tanpa ada yang menunjuk sebagai Panitia, beberapa dari kami termasuk saya berinisiatif mengakomodir keinginan ini. Akhirnya karena banyaknya member yang mau ikut, kami memutuskan berangkat dengan menyewa bis besar. 60 orang yang berangkat, dari anggota milis yang baru berjumlah 150 orang :D
Ketika itu, saya menawarkan diri saya untuk mengkoordinir keuangan (hehehe... dan kog ya Mbak Fat setuju aja).
Setelah dikalkulasi, untuk transportasi dan logistik, masing-masing peserta dikenakan biaya Rp 50 .000,- saja.
Ternyata, bukan hanya saya saja yang menawarkan diri. Mbak Fat dibantu oleh Eka Arei Shanti yang Pustakawati Maksi UI dalam pembuatan prososal untuk meminta sponsor goody bags dari beberapa perusahaan. Lalu tiba-tiba muncul keinginan Mbak Fat agar kegiatan ini diliput media massa. Eka pun membuat undangan untuk pers dan membuat press release.
Riana Ambarsari menjadi tukang photo pada saat Tour de Toko, sedangkan Moekti Ichtiarini alias Ruri (almh) mengambil tugas mengurus perlengkapan dan logistik.
Semua bersatu tiba-tiba, tanpa ada aba-aba, karena rasa saling memiliki dan ingin memberi apa yang bisa diberi. Acara pun sukses besar, NCC - yang ketika itu masih bukan apa-apa - diliput oleh 6 media. Hasilnya, member pun melonjak jumlahnya :)

Jajaran moderator pun dibentuk, dan sejumlah tugas pun diambil dan dibagi.
Seperti NCC yang kental dengan aura persahabatan, demikian pula jajaran moderatornya. Karena terikat erat dengan persahabatan, maka "kecocokan" karakter menjadi salah satu pertimbangan utama. Berbagai sifat yang bertentangan bertemu, terkadang menimbulkan pertengkaran. Pada akhirnya seleksi alam berlaku di Jajaran Moderator NCC, dan 7 orang bertahan hingga akhir seleksi : Mbak Fatmah dan Mas Wisnu sebagai Owner, Dewi Anwar, Eka Arei Shanti, Moekti Ikhtiarini (Ruri - almh), Riana Ambarsari dan saya sendiri.
Tak lama kemudian, Nadrah Shahab pun masuk dengan tugas awal sebagai asisten Riana karena pengurusan WEB NCC mulai membuat waktu tersita.
Komposisi ini belum berlangsung lama, di tahun 2008 Ruri - Ibu Admin NCC yang rapi dan seksi perlengkapan yang luar biasa berpulang ke rahmatullah meninggalkan kami semua karena kanker payudara.

Jujur, saya pribadi tidak pernah bermimpi NCC akan menjadi sebesar ini.
Semua hanya bermula dari niat sederhana berbagi ilmu biar sama-sama masuk surga dan mimpi kami akan persahabatan yang abadi karena kesamaan hobby seperti Ibu-ibu Yasaboga :D
Mimpi sering dirajut ketika kami menikmati waktu leyeh-leyeh bersama, nge-teh poci dan ngemil di markas matraman tercinta. Meski sulit bagi saya untuk bisa bermimpi, saya bahagia berada diantara para pemimpi :)
Hasrat untuk kumpul-kumpul merayakan ulang tahun pertama NCC dengan mengadakan Lomba Cake Decorating antar Member NCC menjadi berkembang karena Ide Liar Riana Ambarsari yang mengusulkan memperoleh Rekor MURI.
Akhirnya impian ini diarahkan Mbak Fat menjadi sebuah rencana dan direalisasikan menjadi Perayaan Ulang Tahun Pertama NCC di Januari 2006, Peluncuran Buku Pertama NCC : 18 Resep Cake & Cookies yang diterbitkan oleh PT. Dian Rakyat dan Rekor MURI Pertama NCC : Lomba Cake Decorating Peserta Terbanyak (100 Peserta) dengan PT. Sharp Indonesia sebagai sponsor utama.

Mimpi pun berlanjut, berbagai rencana pun terealisasi. 
Moderator diarahkan Mbak Fat menjadi Pengajar, kecuali saya yang dengan tegas menolak mengikuti pelatihan menjadi pengajar karena mengetahui tidak bisa berkomitmen dengan jadwal pengajar yang harus bekerja di setiap akhir minggu sedangkan saya setiap hari Senin hingga Jumat sudah menghabiskan waktu untuk bekerja.
Rekor MURI ke-2 : Menghias Cup Cake Jumlah Terbanyak dengan PT. Sarinah Jaya sebagai sponsor utama, yang merupakan kiprah besar terakhir Ruri tercinta. Lalu Penerbitan 2 buku NCC berikutnya : 45 Amazing Cup Cake dan Cookies Hias Cantik & Kreatif masih dengan penerbit yang sama, PT. Dian Rakyat.
Kemudian mimpi besar berikutnya menjadi nyata, NCC digandeng oleh PT. Gramedia Pustaka Utama, meluncurkan buku kembar : Cake Decorating dengan Buttercream dan Cake Decorating dengan Fondant sebagai awalnya, diikuti 4 Buku Seri 60 Resep Anti Gagal : Cake & Cookies, Snack Manis & Gurih, Masakan dan Dessert.

Akibat kerjasama dengan berbagai pihak, menjalankan berbagai project dan permintaan kursus di berbagai lokasi, lingkaran pertama Jajaran Moderator tidak bisa mengakomodir semua permintaan pasar. Mbak Fatmah kemudian membuat lingkaran kedua : Pengajar diluar Moderator (Peni Respati, Gemi Miranti, Widya Hidayat dan Anggraini Citra Kusuma) serta Laskar Centong NCC :D

23 Februari 2013, kami kembali meraih mimpi. Acara HMFF 2013 diselenggarakan, bertepatan dengan Peluncuran Buku Decorating ke-3 NCC : Cake Decorating 3 Dimensi, Peluncuran NCC Internet Radio, Lomba Dekor Doll Cake 100 Peserta, dan Rekor MURI ke 3 NCC : Membuat Replika Doll Cake Tertinggi dengan Doll Cake Terbanyak yang tingginya 6 meter!
Kerja para panitia sungguh luar biasa!!! 
Lagi-lagi menurut saya, karena ikatan hobby yang sama dan rasa "persahabatan"-lah semua kerja keras ini dengan ikhlas dijalani oleh mereka...




Meskipun begitu kentalnya nuasa persahabatan diantara kami, hingga kini, berbagai konflik pun terkadang masih terjadi.
Namun, karena milis ini dibentuk dengan "hati" maka pertentangan diantara moderator - yang sejujurnya cukup kerap terjadi hehehe - tidak pernah menjadi alasan perpecahan diantara kami.
Mungkin karena masing-masing dari kami sudah mulai memahami kapan kami harus mengalah, kapan harus berkeras dan kapan harus mengayomi. 
Mungkin juga karena rasa cinta kepada dunia kuliner dan rasa kasih sayang kepada Mbak Fatmah yang mempersatukan kami dengan tidak membiarkan beliau berjuang sendiri :)

Kemarin, saya menulis status di Facebook saya :

Many people say to have a great success, we must have a big dream.
Unfortunately, I'm not a dreamer. I never dreamed about success. 
But, I have goals and I worked for it.
And I believe dreams don't work unless you do :)

Saya menyaksikan, bahwa kebanyakan orang yang sukses mengawali kesuksesannya dengan bermimpi.
Seandainya semua orang yang ingin sukses harus bisa bermimpi, maka mungkin saya akan sulit menjadi orang yang sukses, karena saya bukanlah orang yang suka bermimpi. Saya hanyalah seorang "Perencana" yang bekerja di bidang keuangan sejak awal karier saya, yang mau bekerja keras demi merealisasikan tujuan saya. 
Namun alhamdulillah, Allah Maha Baik, saya dipertemukan dengan "Para Pemimpi" melalui NCC sehingga bisa ikut menjadi sukses meskipun di bidang yang jauh berbeda dengan keahlian utama saya, dan bersama-sama kami membuktikan bahwa "Impian" tidak akan pernah menjadi kenyataan jika kita hanya terus bermimpi saja, tanpa melakukan kerja nyata yang sesungguhnya :)







Jakarta, 1 Maret 2013
Tulisan ini dipersembahkan terutama untuk Mbak Fatmah Bahalwan tercinta :)

Yeni Suryasusanti 
Ibu Matre NCC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar